Horor Macan Tutul Ngumpet di Kolong Rumah





Sukabumi - Hendi alias Goci (53) terbangun dari tidurnya. Dia mendengar suara mencurigakan, ayam peliharaannya bersuara keras kemarin malam.

Warga Kampung Perbawati, Desa Perbawati, Sukabumi, ini lalu keluar rumah mengecek sumber suara tersebut. Dengan senter di tangan, Goci melihat bulu ayam hingga kemudian menelusurinya.

"Malam tadi ayam bunyi, saya lihat bulu awur-awuran (berserakan) di samping rumah. Saya ngikut ceceran bulu ayam. Saya bawa senter, pas senterin ke bawah kolong rumah, saya lihat macan tutul," kata Goci kepada detikcom di rumahnya, Kamis (17/5/2018).

Goci mengaku tak bisa tidur setelah tahu ada macan tutul (Panthera pardus) bersembunyi di kolong rumahnya. Goci yang tinggal bersama istrinya itu memilih begadang karena panik.

"Begitu tahu ada macan di bawah rumah saya langsung balik badan dan masuk ke dalam rumah. Saya enggak bisa tidur, (Rabu) malam langsung bisik-bisik dengan istri ada macan di bawah rumah," tutur Goci.


Dia menduga macan tersebut kekenyangan dan mencari tempat istirahat. Goci mengatakan ada 2 ekor ayam peliharannya yang dimangsa hewan yang dapat memanjat pohon ini.


Seusai santap sahur, Goci menghubungi seorang kenalannya di Polsek Sukabumi. Tak lama kemudian polisi datang. Petugas datang ke lokasi dan berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Rumah Goci memang berada di areal perkampungan di kaki Gunung Gede Pangrango. Hingga hari terang, macan itu masih berada di kolong rumah Goci. Warga sempat mendatangi rumah Goci untuk melihat hewan itu dari dekat. Warga ingin tahu karena hewan tersebut terakhir kali sekitar 10 tahun lalu.

"Terakhir tahun 96-97, dulu yang dimakan domba. Setelah itu jarang muncul, keluar lagi sekarang-sekarang," tutur warga setempat, Jajat.

Personel Polsek Sukabumi bersama anggota sukarelawan Panthera lalu memasang jaring di sekeliling rumah Goci. Hal ini dilakukan untuk menghambat hewan itu keluar karena berpotensi membahayakan warga.

Volunteer Panthera, Eng Yanto, menyebut posisi hewan itu dalam kondisi terjebak dan bisa jadi membahayakan warga yang saat ini terus berdatangan ke lokasi.


"Dia masuk ke dalam kolong awalnya dikira lubang, karena hewan seperti ini mencari tempat tersembunyi ketika makan," ucap Eng Yanto.

Pada pukul 13.30 WIB hewan itu berhasil dilumpuhkan dokter hewan dari Taman Safari Indonesia (TSI). Macan itu tumbang tak sadarkan diri setelah kena tembakan bius.

Petugas harus membongkar lantai rumah untuk mengambil macan yang ukurannya hanya sekitar tiga kali kucing rumahan atau sekitar 130 cm dan tinggi sekitar 40 cm. Satwa liar tersebut diperkirakan berusia 1,5 tahun.




"Cairan bius medetomidin dan ketamin, biasanya sepuluh menit baru bereaksi. Setelah benar-benar tidak sadar, baru kita ambil," tutur dokter hewan TSI, Bongot.

Setelah sekitar 14 jam berada di kolong rumah Goci, macan itu lalu diserahkan ke tim medis. Kabid Tekhnis Balai Besar TNGGP Mimi Murdiah mengatakan kondisi macan tutul belia itu belum bisa dilepas. Pihaknya menunggu hasil observasi benar-benar pulih.

"Tadi sudah diambil sampel darahnya, kita menunggu satu sampai dua hari, mengikuti advice dari dokter dan menunggu cek lab darahnya. Kalau memang ada indikasi kesehatan kurang bagus ya kita bawa ke ICU, karena macan tutul ini sudah stres selama belasan jam di kolong rumah warga," tutur Mimi.



Sementara itu, dokter hewan dari Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC), Wahyu Hananto, mengatakan ada banyak kemungkinan macan berkeliaran, namun paling mendekati ialah hewan tersebut tengah menguji daya jelajah.

"Kenapa di pemukiman warga, ada banyak hal. Pertama, pasokan makanan di atas (Gunung Pangrango) berkurang, dan kedua hewan ini sedang belajar jelajah lalu menemukan mangsanya, dalam hal ini ayam milik warga. Dia (macan tutul) ini masih bisa kembali ke induknya," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan macan itu ada di kolong rumah karena terjebak setelah memangsa ayam. Hewan tersebut sengaja menjadikan tempat itu sebagai lokasi bersembunyi.

"Macan senang sembunyi. Mencium ada bau manusia, dia (macan tutul) cari tempat aman sambil memangsa ayam yang sudah dia tangkap. Dia menganggap kolong sebagai tempat paling aman, makanya kenapa tadi dia sampai bertahan beberapa lama di dalam sana," tutur Wahyu.
(jbr/rna)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Tangkap 'Ratu Hipnotis' Pencuri Barang Siswi Sukabumi

Polisi Pastikan Andi Pemerkosa WN Prancis-Italia di Labuan Bajo

Jenazah Pendaki Yang Hilang di Gunung Raung Berhasil Dievakuasi